Thursday, April 13, 2017

Debat “LUCU” Pilkada DKI


Azwar malam ini nampaknya akan senang sekali. Pasalnya malam ini akan ada empat orang berpendidikan tinggi saling beradu argumen untuk membangun DKI. Maklumlah Azwar pendidikannya hanya sampai sebatas patok tenda. Apalagi setelah Ujian Nasional ini dia resmi menjadi pengangguran professional dengan pangkat S. Pg.

Malam ini Azwar mengundang teman seperjuangan untuk nonton bareng di gubuknya. Ditemani kopi tempur tanpa gula asli Jepara yang aromanya membuat siapa saja jatuh cinta.  Gorengan gurih mbok Yem tak mau kalah berpartisipasi memeriahkan nonton bareng debat final Cagub DKI. Mbak Ira Koesno yang body aduhai menarik  perhatian teman Azwar.

“War saya siap adol motor buat nglamar mbak Ira Koesno”.
Hah cocotmu kok elek. Kita harus fokus debat dengan memperhatikan Visi Misinya”
“Apa cagubnya nggak nafsu ya war, melihat anunya mbak Ira yang uhhhhh”
“Itu kalau Cagubnya kamu”
“ohhh jangan salah kamu War. Seharusnya memang saya yang harus menjadi Cagub. Soalnya saya sebagai orang miskin sudah tidak diragukan lagi tingkat keadilannya. Hari-hari kami orang miskin dipenuhi dengan keadilan. Bagaimana tidak adil. Kami harus membagi penghasilan kami yang pas-pasan untuk menghidupi keluarga juga untuk membeli material untuk nambal jalan. Dengan uang pas-pasan saja kami masih bisa berbagi demi kemaslahatan umat”.
“Kamu ngomong seperti itu karna kamu belum pernah diberi kekuasaan”.
“Bagaimana mau berkuasa kalau kekuasaan itu diperjualbelikan”.
wes, wes rak usah mbahas seng rak penting

Azwar dan temannya akhirnya memerhatikan jalanya debat Cagub DKI. Seperti menonton OVJ di Trans 7. Setiap kali ada calon yang mengutarakan progamnya diluar akal manusia sehat mereka akan tertawa sekeras-kerasnya sampai tetangganya menegur beberapa kali. Dan yang paling parah adalah ketika calon Jempol menjawab fakta reklamasi dengan sebuah opini anak TK. Azwar dan temannya sampai mengambil air wudhu untuk mendirikan sholat pengampunan dosa.

Gorengan mbok Yem malam ini memang tanpa Lombok setan. Ya tau sendiri lah setan akhir-akhir ini sibuk ngotot ingin punya jabatan di Kantornya Pak Dhe.

“Jujur war saya lebih suka dengan progamnya Pak Ahok. Adil, bijaksana, dan tidak memanjakan masyarakat DKI”.
“Manja bagaimana maksudmu?.
“Ya kalau pengen hidup layak di DKI yo mesti kudu wani kesel lan kudu pinter”.
“Kalau yang satunya. Saya lebih memilih wakilnya pindah jadi Cagub”
“Ouh”.

Mereka berdua terus asyik menyaksikan debat sampai larut malam. Kopi tempur malam ini benar-benar manjur mengusir kantuk. Azwar tiba-tiba nyeletuk “Wo Jarwo py nek Cagub DKI seng kalah kita jadikan Bupati Jepara”. “Wah setuju aku War. Tapi belum tentu mereka bisa sebaik Bupati kita war”. Semua terdiam lengang. Lebih baik dari mana coba. Mungkin begitulah bahasa wajah Azwar.  


Azwar, 17 Tahun

1 comment:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net