Pernah suatu ketika aku menulis cerita pendek di sosmed tentang kecurigaanku tentang ''aliran dana BOS''. Tak disangka dan tak diduga ternyata tulisanku sangat viral entah sebab apa. niat awal aku menulis hanya sebagai teman saat kebosanan melanda, hanya dengan berbekal sedikit riset aku menulis semauku dan membesar-besarkan suatu tokoh dan mengintimidasi tokoh lainnya. Terserah saya dong ini kan cerita ''fiktif''. Tulisanku yang menceritakan tentang seorang ketua OSIS yang mencari tahu dan mencurigai aliran dana BOS sampai di telinga Bapak Kepala Sekolah. Ternyata tulisanku ditanggapi sangat serius oleh Bapak Kepala Sekolah dan beliau mengadakan Rapat Dadakan dengan semua pembina ekstra dan orang yang berkepentingan di BOS. Waka Kesiswaan datang menemuiku ketika mimpiku didalam kelas sedang melayang-layang. yaaaa, tidur siang terganggu. Dari Waka ternyata ingin menkonfirmasi apa tujuan dan maksud tulisankau, kujawab saja dengan tenang. ''Saya menulis cerita pendek dengan sesuka hati saya pak, dan hanyalah cerita fiktif. Saya sengaja membuat isi cerita sangat buruk dan terkesan mengintimidasi salah satu tokoh, karena tujuan saya membuat cerita yang buruk karena contoh juga tidak harus baik. Maka kenapa kita terlalu terpaku akan amanat buruk itu, dan mengapa kita tidak berpikir untuk menghindari sifat buruk salah satu tokoh''.
Yaaa,maka benar seorang penulis Amerika pernah menulis ''Setetes tinta bisa menggerakan sejuta manusia''. Hasil rapat oleh Bapak Kepala Sekolah memang aku kurang tahu hasilnya tapi semoga saja ini bisa menjadi pelajaran kita semua. Hari ini suasana sudah mereda dan kondusif, tapi masih ada teman-temanku yang sedikit terprovokasi akan tulisanku dan terus menuntut transparansi aliran dana BOS. Mereka ingin duduk bersama dan menumpahkan semua keluh kesahnya selama menuntut ilmu di sekolah Tercinta ini.
Siapa yang hendak disalahakan kalau Bapak Ibu Guru menuntut kami untuk kreatif dan mencari materi sendiri sedangkan para siswa melihat pengurus sekolah yang tidak kreatif untuk mentranparasi. Hayooo siapa yang salah. yaaa jelas siswa tohh kan yang lebih muda dan sempit ilmunya.
Azwar, 17 Tahun
0 komentar:
Post a Comment