Wednesday, November 16, 2016

Study Tour - Bandung

    

    Setelah sekian lama meninggalkan dunia tulis menulis karena beberapa hal yang sebenarnya tidak penting sama sekali akhirnya Azwar si calon presiden Republik Indonesia kembali mencoba berkarya. Cerita akan diawali oleh duka yang mendalam dan ending yang sangat mengesankan.
    Minggu 30 November 2016. Dewan Kesenian daerah Kab. Jepara menggelar Festival Teater Pelajar dengan tujuan membangunkan dunia perteateran yang sedang mati suri. Setelah melewati proses yang melelahkan akhirnya kami SMK N 3 Jepara mendapat predikat Keaktoran terbaik waktui itu, walaupun nggak dapat juara. Dua hari setelah festival, aku masuk rumah sakit dalam arti yang sesungguhnya, yaa, aku gagal mengatur jam istirahat karena kegiatanku yang sangat ketat. Praktis seminggu terakhir aku hanya tergulai lemah di ranjang pesakitan. Dihidangkan puluhan makan lezat nan menggoda yang belum tentu aku bisa dapatkan saat sehat menjadi amat pahit ketika menyentuh lidah yang terlihat putih pucat.
    Benar kata kebanyakan orang yang entah dari mana sumbernya “Miskinpun tak apa selagi tubuh ini masih sehat maka dunia ini adalah hamba kita”. Memasuki 4 November pagi hari, semua media memberitakan tentang demo aksi damai 4 November. Demo ini bertujuan untuk segera mengusut penistaan agama yang dilakukan Pak Ahok. Mau tidak mau sepanjang hari itu aku kenyang dengan pemberitaan aksi damai yang menjadi trending topic dunia. Masa bodoh dengan demo itu.
    Sore hari Bu Dokter yang menanganiku mengatakan kalau tingkat keparahan penyakitku masih riskan kalau aku di rawat jalankan, namun aku dan ibuku ngotot ingin pulang dan segera meniduri hotel bintang lima dirumah. Dengan berjanji akan beristirahat total selama satu minggu maka Bu Dokter akhirnya mengeluarkan surat rawat jalan. Ahhhh plong sudah dari semua kehidupan rumah sakit yang sangat membosankan.  
    Study Tour yang akan diadakan nanti pada 7 November nampaknya aku hanya akan mendengar cerita indah dari teman-teman karena aku terikat janji dengan Bu Dokter. Sehari sebelum keberangkatan tepatnya hari minggu 6 Nov, aku mengikuti OSC Test (Online Scholarship Competition Test) di Sekolah. Alasannya karena online jadi aku harus nggantung WIFI sekolah. Ternyata disana banyak teman-teman sekelasku yang juga berminggu wifi ria di Gazebo Corner sekolah, dan cerita indah akan segera dimulai.
    Datang Abin yang membujukku dengan sedikit memaksa untuk ikut Study Tour lalu diperkuat dengan Dimas menakuti-menakutiku akan menyesal jika aku tidak ikut ditambah Indri yang katanya tidak akan ramai kalau aku tidak jadi ikut. Memang aku lelaki penghibur apa. Fck you ndri. Janji seminggu beristirahat total nampaknya sedikit lagi akan terlanggar. Study tour tahun ini jurusanku study tour ke TVKU (UDINUS) dan Trans Studio Bandung. Ibuku yang tanpa aku duga ternyata berucap “Kalau badanmu sudah sehat ya ikut aja daripada nanti kamu nyesel lho”. Itu adalah ucapan terindah yang akan selalu terkenang karena itu tiket menuju cerita selanjutnya.
    Mentari pagi yang nampak malu-malu untuk menunjukan betapa eloknya dirinya, Ibuku yang sibuk mempersiapkan kebutuhan Study Tourku, dan aku yang masih terlelap dalam mimpi. Jangan Ditiru. Pukul 7 akhirnya aku terbangun karena teriakan pembangun semangat ibuku. Aku segera bergegas untuk Mandi dan mempersiapkan obat-obatanku dari rumah sakit. Dengan diantar bapaku aku mulai menulis cerita indah ini.
    Sesampainya disekolah wajah gembira dan mengejek  menyambutku dengan ucapan-ucapan penghinaan
                “Ternyata bisa sakit juga”
                “Nggak sekalian dikuburin”
                “Dasar tukang acting”
                “Pasti biar diperhatiin pacarmu kan”
Setan kalian semua. Nggak ada yang percaya kalau aku benar-benar tepar. Mereka taunya aku seorang yang suka bercanda dan BERBOHONG. Memang itu sih kenyataannya. Oke kita lanjutkan ceritanya. Biro berjanji pukul 9 pagi kami akan segera di berangkatkan menuju Semarang namun hingga pukul 10 siang busnya tak kunjung datang  dan kekacauanpun terjadi.
                “Dasar Biro tidak professional”
                “Perasaanku sudah tidak enak dari awal kalau lihat muka yang punya biro ini”
                “Wahhhh bekalnya udah jamur ini”
                “Kita naik angkot aja kalu gitu”
                “Kenapa harus biro ini, paling-paling praktik suap menyuap biar menang tender”
                “Dari persentasinya saja tidak meyakinkan”
                “Awal saja sudah mengecewakan  apalagi nanti tengah sampai akhir”
                ”Allahummasoli a’alaaa muhammmaaaaaaddddd”
Hanya ucapan terakhir yang mengandung pahala. Setengah sebelas akhirnya busnya merapat. Dengan wajah yang kecewa dan mengutuk dalam hati aku dan teman-temanku berat hati melangkah ke dalam bus.
     Perjalanan dimulai dengan tujuan pertama adalah TVKU (UDINUS) Semarang. Setengah tiga kami tiba disana. Itu sudah meleset dari jadwal sebelumnya. Di TVKU kami disambut hangat oleh kak fitri sebagai Humas TVKU. Kami daiajak berkeliling ke semua sudut kantor TVKU untuk melihat  proses produksi pertelevisian, kami juga ikut live salah satu talkshow mereka. Selanjutnya kami dibawa masuk ke salah satu studio dan di beri ilmu yang sangat bermanfaat oleh Kak Fitri tentang bagaimana harus berkarya yang baik tanpa melanggar norma-norma masyarakat. Salah satu quotes yang bisa aku ambil dari Kak Fitri adalah “Buatlah orang lain mengcopy karyamu  dengan senang hati” dan “Selagi muda jagan takut untuk berkarya selama mematuhi batas larangan”.

    Perjalanan dilanjutkan ke Trans Studio Bandung. Perjalanan istimewa akan semua orang yang haus akan liburan, yaaa, itulah kami para pelajar yang telalu suntub di depan layar imajinasi. Mencoba melihat sejenak karya hamba-hamba Tuhan yang selalu taat pada aturannya. Trans Studio di gadang-gadang sebagai eropanya Indonesia. Yaa itulah kami yang ingin merasakan hawa-hawa Eropa. Setidaknya kalau tidak bisa membeli daging sapi rasa balado, maka bolehlah kita membeli bumbu balado untuk ditaburkan ke daging ayam.
     Sebelum merapat ke Trans Studio Bandung rombongan menyempatkan Mandi besar. Ehh maksutnya Mandi air hangat di Ciater, Subang. Semburan air memancar dari beberapa celah bebatuan disambut siraman cahaya lembut sang mentari membuat mata ini jadi melek semelek-meleknya. Memang banyak sekali sumber mata air hangat yang ada di Jawa Barat tapi ‘katanya’ di ciater lah mata air yang paling bersahabat dengan kulit orang  Jawa.




    Hanya sebentar menikmati kehangatan Tuhan, perjalanan dilanjutkan ke tujuan utama Trans Studio Bandung. Setelah administrasi beres dan kupon makan di tangan. Piknik pun dimulai. Kesan pertama ketika aku naik ke lantai 2 dan disambut dengan banyak videotron adalah masuk ke Benua Eropa. Ya Eropanya Indonesia. Arsitektur yang luar biasa ketika di lantai dua ada bangunan semegah ini. Berdecak kagum akan keilmuan para arsitek dan developer proyek Trans Corp ini. Vertigo adalah permainan pertama yang menyambut kami, tau sendirilah kalau vertigo ini adalah salah satu jenis penyakit. Barang siapa yang menaiki permainan ini maka ia akan sejenak merasakan penyakit Vertigo.
    Pesan yang masih kupegang dari ibuku adalah dilarang menaiki wahana pemacu adrenalin karena kondisiku yang belum pulih betul. Yaaa, jadi aku hanya bisa merekam keseruan bermain teman-temanku, dan itu membosankan. Jadi posisisku dalam cerita ini adala departemen dokumentasi. Fck. Aku harus mengikuti kemananpun teman-temanku pergi dan harus bersedia menjadi juru foto yang tak berpenghasilan. Cerita ini aku singkat.
    Entah pukul berapa kami memasuki stage 15 yang menggelar pertunjukan it’s magic. Aku sangat kagum sekali akan pertunjukan yang sangat istimewa dengan permainan tata cahaya, sound effect serta permainan lighting yang menyejukan mata. Ya aku belajar banyak dalam seni pertunjukan.
    Stage 16 adalah pertunjukan sirkus THE BOOK OF THE WORLD yang dipentaskan oleh crew dari TSB sendiri. Seperti yang aku pernah lihat di Televisi, bagaimana sirkus melakukan sesuatu kemustahilan yang nyata, semua penonton membungkam mulutnya dan sesekali bertepuk tangan girang akan sesuatu kemustahilan. Hari ini kita belajar dari sebuah pertunjukan sirkus bahwa kemustahilan bisa ditaklukan dengan kerja keras, telaten serta doa maka kemustahilan adalah sesuatu yang tak lagi semu.
   Kehidupan manusia sejatinya untuk menghambakan diri kepada Tuhannya, mengagumi karyanya melalui makhluk-makhluknya juga salah satu jenis penghambaan kepada Tuhan. Hari itu aku belajar banyak hal tentang makna kehidupan. Pukul 16.00 WIB janji akan kembali ke bus untuk segera meneruskan perjalanan ke pusat oleh-oleh Cibaduyut, tapi terdengar sayup-sayup bahwa pukul 16.00 nanti akan ada festival di TSB, yaaa mumpung di Bandung ya kita selesaikan saja festival yang belum temtu satu tahun sekali kita lihat. Kami bergegas menuju bus ditemani dengan gerimis hujan yang terus mengikuti langkah lariku, sesampainya di bus aku mencari hpku di jaket, namun tidak ada juga, kucari di bawah kursi juga tak ditemukan. Ohhh sial hpku terjatuh saat aku berlari kehujanan. Dengan rasa berat hati aku meninggalkan Bandung tanpa ada hp ditangan.


    Beberapa hari setelah liburan yang menyenangkan juga mengikhlaskan, Arif temanku memberiku kabar bahwa hpku telah ditemukan dan siap dikirim ke Jepara. That’s Surprise. Ada aja orang yang masih baik di jaman para pemimpin yang korup. Enam hari setelah kabar dari Arif akhirnya hpku kembali kepelukan majikannya. Huft. Yaaa mungkin ini cerita tidak penting sama sekali, dan mungkin pengalaman seperti ini sudah banyak dialami banyak orang. Tapi satu hal yang yang mungkin juga belum disadari banyak orang yaitu mengambil pelajaran kehidupan dari sebuah perjalanan.
https://youtu.be/YSNywSeDHD8

4 comments:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net