Monday, June 12, 2017

Realitas Bukber dan Madesu (Masa Depan Suram)



Setelah lulus SMK, aku dirumah benar-benar menganggur, tidak ada yang aku lakukan selain makan , tidur, bangun, Bab, dan tidur lagi. Tapi tak apalah jadi pengguran, yang penting kan nggak kriminal. Orang miskin kan udah dijamin negara dalam amanat UUD.

Hari ini 12 Juni 2017, semua anggota cabe-cabean dari kelas Multimedia angkatanku mengadakan Buka Bersama dalam rangka menghabiskan uang kas kelas yang sengketa juga sebagai ajang kangen-kangenan. Di sebuah rumah makan di perempatan jalan pemuda Jepara, ada pemandangan mengenaskan namun sungguh eman-eman kalau tidak dinikmati. Ada pasangan muda mudi yang sedang Bukber di samping rombonganku, keduanya asik memegang hp tanpa saling tegur sapa, iki niat bukber tah hanya ingin sekedar eksis di social media. Pakaian si ceweknya sungguh menggoda untuk dinikmati, dengan atasan dan bawahan sama ketatnya menimbulkan efek benjolan dan lekukan yang sungguh indah. Syahwat ini ditantang dengan karya Tuhan.

Semua mata laki-laki tertuju padanya, mataku mulai mendikte dari atas ke bawah dan kadang-kadang harus berhenti ditengah-tengah dua gunungnya. Hadehhhh, pahala puasaku sore itu ditukar dengan tontonan kelas bawah. Momentum Ramadhan yang seharusnya lebih mendekatkan diri nampaknya belum bisa ditangkap dengan baik. Si cewek mungkin berpikir “ih mata lelaki kok jelalatan ya” padahal penyebab utamanya adalah dia sendiri. Dasar cewek!!!!, dia yang mancing nafsu eh dia juga yang merasa terganggu dengan kenafsuan laki-laki.

Setelah bukber dengan penuh syahwat, kami meneruskan bersilaturahim ke rumah mami besar Ibu Desy Purliyanti S.Kom. Di rumah beliau juga diadakan diskusi singkat mengenai langkah apa yang harus kami ambil ditengah masyarakat yang hedonisme. Wejangan pertama beliau berbunyi “Entah setelah ini kamu kuliah atau bekerja, kunci utamanya adalah kejujuran”. Aku langsung mengangkat tangan dan berseru “Orang jujur tidak akan lama tinggal di Indonesia bu”. Bu  Desy tersenyum ramah lalu meneruskan wejangannya “Kamu benar itu, namun itu adalah prinsip orang bodoh. Ada dua pilihan jika lingkungamu tidak mendukung. Pertama, kamu dengan sekuat tenaga merubah lingkunganmu atau yang kedua adalah keluar dari lingkunganmu. Kalau ilmumu belum cukup, jangan berani mengubah lingkungan, karena akan sia-sia. Maka keluarlah dari lingkunganmu untuk mencari ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya lalu kembailah ke pilihan pertama, yaitu mengubah lingkungan”. Dan aku hanya mangut-mangut dan ber-ohhh.









Azwar, 17 Tahun.





0 komentar:

Post a Comment

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net