Demak sebutannya adalah kota Wali.
Kota diseluruh Indonesia juga punya sebutan masing-masing, ada Jepara dengan
Jepara Kota Ukir, Bogor Kota Hujan, Kudus Kota Kretek. Esensiya seluruh kota di
dunia manapun punya kearifan lokal. Jarwo dan Azwar hari ini sedang melepas
penat dengan refreshing ke Semarang. Kedua orang ini adalah backpacker gendeng yang hanya modal ngebet hits. Mereka percaya berwisata tidak harus lewat jalur wisata.
Makanya dia memilih memasuki kota Demak sebelum bertolak ke Semarang. Menolak
jalur pantura. Karena hakikat backpacker adalah belajar mengenai makna
kehidupan yang sesungguhnya, ya dengan cara langsung berbaur dengan
masyarakatnya. Wisata yang memakai jasa tour and travel hanya untuk orang
pensiunan saja. Itulah pemikiran mereka. Kisah backpacker ada di tab
“Backpacker”.
Jarwo dan Azwar menyempatkan
beristirahat dan akan mendirikan sholat di Masjid Agung Demak. Disini tidak
akan sepi peziarah, datang dari berbagai kota di Indonesia. Azwar yang sedang tidur
pulas di Masjid tiba-tiba dikagetkan Jarwo.
“Sebenarnya apa esensi dari ziarah
menurut kamu war”.Jarwo membisikan ke telinga Azwar yang masih pulas
“Ngganggu
wong turu si wo kue”.
“Piye menurutmu”
“Ziarah ya untuk mendoakan orang yang
sudah meninggal agar di ampuni dosa-dosanya oleh sang Maha Pengampun”.
“Berarti sang pendoa pasti taqwanya
melebihi orang kebanyakan, karena sudah mencapai taraf bermanfaat bagi orang
lain”. Jarwo menyahuti
“Mboh-mboh
karepmu dewe”.
“Tapi kenapa mereka yang tarafnya sudah
berani mendoakan Sang Waliyullah kok malah berfoto ria ketika adzan
berkumandang. Apa mereka tuna rungu?”.
“Tidak semua yang Islam itu baik ,
juga tidak semua yang berziarah itu taraf taqwanya sudah melebihi kebanyakan
orang. Dari rombongan mereka juga pasti ada orang-orang yang hanya anot. Mola melu ntok, penting iso
jalan-jalan”.
“Ziarah kok nggak Jamaah”.
“Lihatlah di Masjid Agung Demak
ketika maghrib tiba. Ramainya melebihi alun-alun kota dan juga banyak yang
hanya numpag toilet”.
Azwar melanjutkan tidurnya. Jarwo
kembali mengamati sekitar dengan penuh pertanyaan. Namun tiba-tiba Jarwo kaget
bukan main. “Lho war kita kan belum sholat Dzuhur, malah kue wes kepenak nek mu turu”. Azwar kaget berdiri dan
mengambil air wudhu. Sebelum takbir di angkat, adzan ashar telah berkumandang.
Jarwo dan Azwar memang sahabat yang gendeng.
Ngritik tapi ragelem nglakoni
Azwar, 17 Tahun
0 komentar:
Post a Comment