Wednesday, April 26, 2017

Ziarah Tapi nggak Jamaah


Demak sebutannya adalah kota Wali. Kota diseluruh Indonesia juga punya sebutan masing-masing, ada Jepara dengan Jepara Kota Ukir, Bogor Kota Hujan, Kudus Kota Kretek. Esensiya seluruh kota di dunia manapun punya kearifan lokal. Jarwo dan Azwar hari ini sedang melepas penat dengan refreshing ke Semarang. Kedua orang ini adalah backpacker gendeng yang hanya modal ngebet hits. Mereka percaya berwisata tidak harus lewat jalur wisata. Makanya dia memilih memasuki kota Demak sebelum bertolak ke Semarang. Menolak jalur pantura. Karena hakikat backpacker adalah belajar mengenai makna kehidupan yang sesungguhnya, ya dengan cara langsung berbaur dengan masyarakatnya. Wisata yang memakai jasa tour and travel hanya untuk orang pensiunan saja. Itulah pemikiran mereka. Kisah backpacker ada di tab “Backpacker”.

Jarwo dan Azwar menyempatkan beristirahat dan akan mendirikan sholat di Masjid Agung Demak. Disini tidak akan sepi peziarah, datang dari berbagai kota di Indonesia. Azwar yang sedang tidur pulas di Masjid tiba-tiba dikagetkan Jarwo.

“Sebenarnya apa esensi dari ziarah menurut kamu war”.Jarwo membisikan ke telinga Azwar yang masih pulas
Ngganggu wong turu si wo kue”.
“Piye menurutmu”
“Ziarah ya untuk mendoakan orang yang sudah meninggal agar di ampuni dosa-dosanya oleh sang Maha Pengampun”.
“Berarti sang pendoa pasti taqwanya melebihi orang kebanyakan, karena sudah mencapai taraf bermanfaat bagi orang lain”. Jarwo menyahuti
Mboh-mboh karepmu dewe”.
“Tapi kenapa mereka yang tarafnya sudah berani mendoakan Sang Waliyullah kok malah berfoto ria ketika adzan berkumandang. Apa mereka tuna rungu?”.
“Tidak semua yang Islam itu baik , juga tidak semua yang berziarah itu taraf taqwanya sudah melebihi kebanyakan orang. Dari rombongan mereka juga pasti ada orang-orang yang hanya anot. Mola melu ntok, penting iso jalan-jalan”.  
“Ziarah kok nggak Jamaah”.
“Lihatlah di Masjid Agung Demak ketika maghrib tiba. Ramainya melebihi alun-alun kota dan juga banyak yang hanya numpag toilet”.

Azwar melanjutkan tidurnya. Jarwo kembali mengamati sekitar dengan penuh pertanyaan. Namun tiba-tiba Jarwo kaget bukan main. “Lho war kita kan belum sholat Dzuhur, malah kue wes kepenak nek mu turu”. Azwar kaget berdiri dan mengambil air wudhu. Sebelum takbir di angkat, adzan ashar telah berkumandang. Jarwo dan Azwar memang sahabat yang gendeng. Ngritik tapi ragelem nglakoni

Azwar, 17 Tahun



0 komentar:

Post a Comment

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net