Buku ini adalah buku kedua dari serial Bumi.
Namanya Seli dan dia bis mengeluarkan petir. Meneruskan petualangan tiga sahabat
yang menjelajah klan bulan. Misi mereka adalah melakukan diplomasi ke klan
matahari untuk menutup penjara bayangan dibawah bayangan selamanya tempat Tamus
dan Si Tanpa Mahkota dipenjara. Dalam rombongan tersebut ada Raib, Seli, Ali,
Ily, Av dan Miss Selena. Setibanya di klan matahari mereka mendarat tepat di
tengah stadium yang amat besar. Ternyata hari itu adalah pelaksanaan festival
mencari bunga matahari yang pertama kali mekar.
Tanpa ada persetujuan sebelumnya rombongan
Raib, seli dan kawannya diikutkan dalam festival ini. Festival mencari bunga
matahari yang pertama kali mekar adalah festival tahunan yang sangat berbahaya.
Di klan matahari, bunga matahari yang pertama kali mekar bisa mngabulkan semua
permintaan siapa saja yang menemukannya dan memetiknya.
Raib, Seli, Ali dan Ily akhirnya menerima
tawaran dari ketua konsil dan siap mengikuti festival berbahaya ini. Di dalam
novel ini nantinya petualangan ke empat sahabat sangat seru, berbahaya dan
sangat kompleks permasalahannya. Setelah berjuang sekuat tenaga akhirnya bunga
matahari yang pertama kali mekar ditemukan. Tapi bukan oleh rombongan Seli. Kontingen
didepannya berhasil memecahkan semua teka-teki petunjuk dan mereka keluar
sebagai pemenang.
Sebelum bunga matahari yang pertama kali
mekar di petik oleh kontingen yang juara. Ketua konsil klan matahari
melarangnya. Malah di menyuruh Raib untuk memetiknya. Padahal dia kalah. Ternyata
itu semua hanya akal-akalan ketua konsil untuk keinginannya yang sangat ambius.
Dia sengaja membuat acara festival ini setiapa tahun hanya unutk memperalat
peserta untuk menemukan bunga mataharinya dan dialah yang menikmati hasilnya.
Apakah keinginan ambisisus ketua konsil sebenarnya…? dan kenapa harus Raib yang
memetik bunganya.
Azwar, 17 Tahun
0 komentar:
Post a Comment