Wednesday, February 15, 2017

Kenapa Matematika Wajib?


Apa gunanya saya mendalami matematika hingga belasan tahun padahal cita-cita saya tidak ada hubungannya dengan matematika?

          Sering aku melamun memikirkan beberapa hal yang sebenarnya tidak penting untuk dipikirkan, Contoh kecilnya adalah, kenapa bumi bulat?, kenapa bulan tidak bisa jatuh ke bumi padahal bumi punya gravitasi, dan kenapa matematika menjadi pelajaran wajib?. Ndak tau kenapa itu menjadi sebuah kebiasaan.  Apakah itu termasuk dalam kriteria kritis atau malah orang goblok?.
            Setelah aku memikirkan banyak hal yang tidak di pikirkan banyak orang, aku mulai riset untuk mengetahui jawaban dari apa yang aku pikirkan. Dalam artikel ini adalah, Ada apa dengan Matematika?. Kenapa harus menjadi mata pelajaran wajib. Aku mencoba menggali pendapat dari teman-temanku tentang apakah matematika rumit dan setujukah matematika menjadi pelajaran wajib. 60 % temanku yang aku temui mereka menyatakan bahwa matematika itu rumit dan tidak perlu menjadi mata pelajaran wajib di sekolah. “Kenapa pendidikan di Indonesia semuanya dihantam lurus dengan mata pelajaran yang di luar “passion” kita?. Jawab salah satu temanku. Apalagi bagi mereka yang sudah diduduk di kelas 12, pasti timbul pertanyaan, apa gunanya saya mendalami matematika hingga belasan tahun padahal cita-cita saya tidak ada hubungannya dengan matematika?. Ini pertanyaan menarik.
            Pertanyaan ini sebenarnya telah dijawab oleh Pemerintah satu tahun yang lalu tepatnya pada sistem kelulusan peserta didik SMA/SMK 2016. Kelulusan yang dulunya hanya ditentukan oleh tiga mata pelajaran saja dan yang berhak memutuskan lulus tidaknya adalah negara sekarang sudah di revisi. Pemerintah sadar akan setiap passion yang berbeda setiap peserta didiknya. Maka oleh sebab itu tahun 2016, UN tidak menentukan kelulusan dan negara tidak berhak apapun untuk melulus dan tidakkan peserta didik. Sebuah langkah nyata dari Pemerintah untuk terus memperbaiki sistemnya.  Jadi bagi yang passionnya tidak di otak kiri bisa memanfaatkan keloggaran dari pemerintah ini untuk terus mengembangkan kemampuannya.
            Apa gunanya saya mendalami matematika hingga belasan tahun padahal cita-cita saya tidak ada hubungannya dengan matematika?. Pertanyaan semacam ini memang belum ada jawaban yang meyakinkan, selain matematika adalah ilmu pengetahuan dan pondasi dari ilmu-ilmu yang lebih lanjut. “Saya bingung dengan materi matematika yang membahas sesuatu dan tidak akan diterapakan dalam dunia nyata?”. Mungkin yang dimaksud teman kita yang satu ini adalah semacam Fungsi, Matriks, Diferensial, dsb. Dan orang dengan pertanyaan seperti ini biasanya adalah mereka yang menggeluti bidang kesenian. Aku pernah menayakan pertanyaan semacam ini kepada guru matematikaku dan di jawab dengan memukau.
“Ketika kamu mempelajari ilmu pengetahuan janganlah selalu berpikir apa kegunaan ilmu ini dalam dunia nyata, tapi mulailah berpikir bahwa ilmu pengetahuan kegunaan utamanya adalah untuk kemajuan peradaban umat manusia. Menurut kamu materi dalam matematika banyak yang tidak diaplikasikan dalam dunia nyata. Itu benar. Karna kamu memang belum mendalaminya secara utuh. Tapi inilah ilmu pengetahuan yang bisa mengubah pola pikir setiap manusia yang terlibat dalamnya. Pastilah berbeda pola pikir lulusan SD dan lulusan SMA. Padahal pola pikir tidak pernah diajarkan di sekolah manapun. Inilah kegunaan utama mempelajari ilmu pengetahuan untuk mengubah pola pikir untuk selanjutnya memajukan peradaban umat manusia, kamu paham Azwar?”. Iya bu paham.


Azwar, 17 Tahun

0 komentar:

Post a Comment

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net