Terima kasih untuk kesempatan
mengenalmu,
itu adalah salah satu anugerah
terbesar hidupku.
Cinta memang tidak perlu
ditemukan.
Cintalah yang akan menemukan
kita.
Terima kasih, nasihat lama itu
benar sekali,
aku tidak akan menangis karena
sesuatu telah
berakhir, tapi aku akan tersenyum
karena
sesuatu itu pernah terjadi.
Masa lalu. Rasa sakit. Masa
depan. Mimpi-mimpi
Semua akan berlalu, seperti
sungai yang mengalir.
Maka biarlah hidupku mengalir
seperti
sungai kehidupan.
Buku ini dipersembahkan Tere Liye untuk ibunda tercintanya Nurmas. Terdiri
dari 33 bab buku ini akan membawa pembacanya berkeliling dunia dengan penuh
emosional. Adalah Sri Ningsih seorang warga Indonesia yang berhasil memiliki harta
warisan luar biasa besar. Oleh karena Sri Ningsih tidak mempunyai hak waris
maka permasalahan ini diserahkan ke firma hukum Thompson & Co. Sri
sempat menetap di madrasah Surakarta untuk menimba ilmu dan bertahan hidup. Dia
mempunyai dua sahabat terbaiknya. Sulastri dan Nuraini.
Kejadian yang tidak pernah
disangka Sri akhirnya terjadi. Salah satu sahabat terbaiknya melakukan
penghianatan besar yang membuat kehidupan di madrasah kocar kacir. Dari sini
penulis memulai konflik yang rumit. Dua permasalahan besar pada buku ini adalah
Hak Waris dan Penghinatan.
Kisah cinta luar biasa
dialami Sri ketika ia menetap di London dengan Hakan Karim. Sekali lagi Tere
liye berhasil membuat pembacanya Baper. Banyak
pelajaran kehidupan yang bisa kita ambil dari kisah cinta mahadahsyat dua insan
makhluk Tuhan ini. Bukan hanya tentang Sri juga tentang Zaman Zulkarnaen yang
dipercaya untuk menyelesaikan masalah hak waris Sri Ningsih yang akan di
manipulasi firma hukum saingan Thompson & Co. Zaman berpetualang menelusuri
semua kehidupan Sri dari ia dilahirkan sampai masuk liang lahat. Berbagai
rintangan didapat Zaman Zulkarnaen karena ini kasus besar dan begitu sensitive
lalu apakah Zaman berhasil menyelesaikan harta waris yang tidak punya pewaris
ini?.
Beli bukunya di too buku
terdekat anda, kurang lebih harganya Rp. 80.000. Selamat membaca dan
terinspirasi
Azwar, 17 Tahun
0 komentar:
Post a Comment