Memasuki pertengahan Ramadhan hidupku ini terlalu banyak menghabiskan
waktu dengan insting kemalasan rutinitas yang sama setiap hari sangat membosankan
sekali hanya tidur, bangun dan tidur
lagi akhirnya itu terjadi di setiap harinya, sampailah pada titik yang sangat
menjenuhkan hingga akhirnya pada hari itu insting kemalasanku sudah bosan
hinggap di jiwaku dan aku memutuskan pergi kesekolah tanpa tujuan apapun
(karena kesepian).
Berkumpulah
orang-orang kurang tidur karena sibuk dengan tongtek yang nggak penting sama sekali
namun diluar dugaan hari itu mami kami marah besar (panggilan untuk wali kelas
kami yang galaknya masyallah) “REMIDI,REMIDI DAN REMIDI” itu sedikit kata
mutiara yang keluar dari mulut mami.
“Oh mam aku cuman
ingin santai dengan teman-temanku mam please jangan ganggu donk” isi hatiku
saat itu,dan diluar dugaan lagi nama pemberian orang tuaku ini tidak disebut
dalam daftar siswa yang remidi absurd J,
akhirnya kami meneruskan perbincangan kecil-kecilan yang tertunda tadi kami
memulai membahas tentang karya-karya para pemuda yang bisa go-International (apresiasi)
semuanya menceritakan inspiratornya yang sudah mendunia dan aku ceritakan semua
kisah hidup rumahanku yang sangat membosankan tiba-tiba celetuk dari salah satu
anggota rapat absurd “gimana kalau buat film aja tapi yang gak butuh banyak
script untuk ngisi waktu liburan” membuat semangat hidupku sedikit bergairah.
Satu jam berpikir
keras menemukan sebuah konsep film namun hasilnya nothing, dengan
ketidaksengajaan otak jeniusku ini menemukan konsep yang menurutku luar biasa
“MAKANAN KHAS JEPARA” yang sepengetahuanku belum pernah di angkat ke layar
lebar (sedang bergaya) dan peserta rapat menyetujuinya. Tidak ada script tidak
ada naskah hanya sebuah ide kecil yang harus segera direalisasikan.
Ide didapat dan
besoknya shoting dilakukan, masih sama tanpa script tanpa naskah dan tanpa
perencenaan yang matang, oh ya makanan khas Jepara adalah Orog-Horog yang
harganya sangat murah namun prosesnya penuh kesabaran dan darah keturunan yang
boleh mengolahnyas
Sampai tulisan ini
di publikasikan film “The ADVENTURE OF OROG-HOROG” baru memasuki post
production serta naskah baru proses pengerjaan dan ini bukan proses yang baik
untuk menjadi seorang film maker professional kalau kalian yang kepo akan
seperti apa jadinya film dadakan ini tunggu aja di blog ini pasti aku akan
posting film setelah melewati semua proses produksinya.
Hunting Lokasi |
Orog-Horog |
Proses Wawancara |
Generasi Terakhir Pembuat Orog-horog |
AYO TERUS MAJU FILM MAKER INDONESIA
Azwar,16 tahun
Pelajar Gagal
0 komentar:
Post a Comment