Thursday, June 16, 2016

Berkarya di Film “The ADVENTURE OF OROG-HOROG”


               Memasuki pertengahan Ramadhan hidupku ini terlalu banyak menghabiskan waktu dengan insting kemalasan rutinitas yang sama setiap hari sangat membosankan sekali hanya  tidur, bangun dan tidur lagi akhirnya itu terjadi di setiap harinya, sampailah pada titik yang sangat menjenuhkan hingga akhirnya pada hari itu insting kemalasanku sudah bosan hinggap di jiwaku dan aku memutuskan pergi kesekolah tanpa tujuan apapun (karena kesepian).
                Berkumpulah orang-orang kurang tidur karena sibuk dengan tongtek yang nggak penting sama sekali namun diluar dugaan hari itu mami kami marah besar (panggilan untuk wali kelas kami yang galaknya masyallah) “REMIDI,REMIDI DAN REMIDI” itu sedikit kata mutiara yang keluar dari mulut mami.
                “Oh mam aku cuman ingin santai dengan teman-temanku mam please jangan ganggu donk” isi hatiku saat itu,dan diluar dugaan lagi nama pemberian orang tuaku ini tidak disebut dalam daftar siswa yang remidi absurd J, akhirnya kami meneruskan perbincangan kecil-kecilan yang tertunda tadi kami memulai membahas tentang karya-karya para pemuda yang bisa go-International (apresiasi) semuanya menceritakan inspiratornya yang sudah mendunia dan aku ceritakan semua kisah hidup rumahanku yang sangat membosankan tiba-tiba celetuk dari salah satu anggota rapat absurd “gimana kalau buat film aja tapi yang gak butuh banyak script untuk ngisi waktu liburan” membuat semangat hidupku sedikit bergairah.

                Satu jam berpikir keras menemukan sebuah konsep film namun hasilnya nothing, dengan ketidaksengajaan otak jeniusku ini menemukan konsep yang menurutku luar biasa “MAKANAN KHAS JEPARA” yang sepengetahuanku belum pernah di angkat ke layar lebar (sedang bergaya) dan peserta rapat menyetujuinya. Tidak ada script tidak ada naskah hanya sebuah ide kecil yang harus segera direalisasikan.
                Ide didapat dan besoknya shoting dilakukan, masih sama tanpa script tanpa naskah dan tanpa perencenaan yang matang, oh ya makanan khas Jepara adalah Orog-Horog yang harganya sangat murah namun prosesnya penuh kesabaran dan darah keturunan yang boleh mengolahnyas
                Sampai tulisan ini di publikasikan film “The ADVENTURE OF OROG-HOROG” baru memasuki post production serta naskah baru proses pengerjaan dan ini bukan proses yang baik untuk menjadi seorang film maker professional kalau kalian yang kepo akan seperti apa jadinya film dadakan ini tunggu aja di blog ini pasti aku akan posting film setelah melewati semua proses produksinya.

Hunting Lokasi

Orog-Horog

Proses Wawancara

Generasi Terakhir Pembuat Orog-horog



AYO TERUS MAJU FILM MAKER INDONESIA
Azwar,16 tahun

Pelajar Gagal

0 komentar:

Post a Comment

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net